Cara yang bisa Anda terapkan bahwa bunga deposito
bisa dilihat dari total pendapatan per jatuh tempo. Dengan kata lain,
pendapatan per jatuh tempo mempengaruhi
nilai keuntungan yang Anda dapatkan selama melakukan deposito di suatu bank.
Rumus perhitungannya sebagai berikut.
Jumlah setoran + (keuntungan bunga deposito –
jumlah pajak deposito) = Bunga Deposito
Bagaimana kita mengetahui jumlah keuntungan bunga
deposito? Caranya :
Jumlah setoran x suku bunga x jumlah tenor) dibagi 365 hari
Sedangkan untuk mengetahui nilai pajak deposito
dengan cara keuntungan bunga deposito dikali tarif pajak. Pengaplikasiannya
seperti ini, dimisalkan Anda melakukan setoran Rp 15 juta dengan jangka waktu
12 bulan, di mana suku bunga dari bank adalah 5% juga dikenakan pajak 10%. Maka
perhitungannya adalah sebagai berikut.
(jumlah setoran x suku bunga x jumlah tenor) : 365 hari
(15 juta x 5% x 365 hari) : 365 hari
273.750.000 : 365 hari
750.000
Tidak berhenti sampai di sini, Anda juga perlu
menghitung pemotongan pajak yang wajib Anda tanggung sebagai nasabah. Begini
cara menghitungnya :
Keuntungan bunga deposito x tarif pajak
750.000 x 10%
75.000
Selanjutnya Anda sudah bisa menghitung keuntungan
bunga deposito yang Anda peroleh selama melakukan deposito di suatu bank.
Perhitungannya seperti ini:
Jumlah setoran + (keuntungan bunga deposito – pajak deposito)
15 juta + (750.000 – 75.000)
15 juta + 675.000
Rp 15.675.000,-
Dengan demikian, Anda bisa melihat total
pendapatan per jatuh tempo dari aktivitas deposito sebesar Rp 15.675.000,-
Masih ada beberapa cara menghitung bunga deposito yang bisa Anda terapkan. Salah satunya adalah pendapatan per bulan. Tentu memilih bank dengan bunga deposito bank tertinggi adalah pilihan yang tepat dalam mengelola keuangan Anda dengan memperoleh keuntungan yang besar.